Article​

Hujan di Februari

Hujan di Februari. 

Valentine baru aja lewat, tapi kasih sayang harus terus mengisi hari-hari. 

Awal tahun ini mulai muncul optimisme ekonomi akan pulih. Berbagai helatan event internasional diadakan di Indonesia. Penerbangan internasional mulai berdatangan.  

Meski badai Omicron masih mengintai, tapi kita mesti terus bergerak, set the goal and kick off. Pandemi ini membuat banyak bisnis gulung tikar, tapi gak sedikit juga yang malah melambung tinggi. Kemampuan bertahan itu diukur dari bagaimana mental kita (entrepreneurs) menghadapi badai krisis.  

Ini langkah untuk membangun kuatnya mental kita: 

  1. Bersantai dan duduklah di satu tempat yang membuat kita tenang & nyaman 
  2. Ambil nafas panjang sambil menutup mata 
  3. Pikirkan sumber daya yang kita punya dan segala potensi diri, tuliskan pada secarik kertas atau buku catatan harian 
  4. Pikirkan segala kelebihan dan kekurangan yang kita miliki, tuliskan kembali  
  5. Fokuskan pada apa kelebihan yang kita punya untuk bisa bertahan dan bertumbuh 
  6. Ambil tindakan, realisasikan dengan action dari semua potensi diri, sumber daya dan kekuatan yang kita punya. Jadikan satu transformasi yang solutif. 

Saya melakukannya dan terima kasih Tuhan, ini berhasil. Hujan lebat masih di Februari, badai besar pun telah berlalu. Namanya badai, dia akan selalu datang, sekarang tergantung bagaimana kesiapan kita menghadapinya. 

 

Tommy Sujana